0
0
Pertarungan menarik bakal tersaji di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (16/8/2025) sore ini. PSIM Yogyakarta akan berhadapan dengan Arema FC pada pekan kedua BRI Super League 2025/26, di mana sorotan utama tertuju pada adu kualitas para pemain asing dari kedua kesebelasan.
Kedua tim datang dengan modal sempurna. PSIM sukses mencuri tiga poin di markas Persebaya, sementara Arema FC tampil perkasa ketika menaklukkan PSBS Biak. Kontribusi besar dari legiun asing menjadi salah satu faktor kunci kemenangan mereka di laga perdana.
Pertanyaan besar pun muncul: siapa yang lebih unggul dalam duel antar pemain impor sore ini? Mari kita kupas kekuatan keduanya lini per lini.
Pertahanan: Tembok Besi Laskar Mataram vs Singo Edan
PSIM akan kembali mengandalkan trio bek asing mereka—Rakhmatsho Rakhmatzoda, Yusaku Yamadera, dan Franco Ramos. Kombinasi Yusaku dan Franco di jantung pertahanan terbukti tangguh kala menghadapi Persebaya, bahkan Yusaku terpilih sebagai man of the match.
Di sisi lain, Arema FC juga tak kalah meyakinkan. Empat pilar asing mereka—Luiz Gustavo, Yann Motta, Odivan, serta Matheus Blade—siap menjaga kedalaman lini belakang. Gustavo dan Motta tampil dominan di laga perdana, sedangkan kiper anyar Lucas Frigeri masih menunggu debut resminya.
Lini Tengah: Kreativitas ala Brasil vs Efisiensi Gelandang PSIM
PSIM Yogyakarta bakal mengandalkan duet gelandang asing mereka, Ze Valente dan Ezequiel Vidal. Nama terakhir bahkan menjadi pahlawan kemenangan lewat gol tunggalnya ke gawang Persebaya pekan lalu. Sayangnya, Anton Fase, winger asing anyar, masih belum bisa diturunkan karena kendala administrasi.
Arema FC sendiri kaya opsi di lini tengah. Ada Betinho, Valdeci, Paulinho Moccelin, hingga Ian Puleio yang siap mengontrol permainan. Meski kehilangan Pablo Oliveira yang masih cedera, kedalaman skuat Singo Edan tetap mumpuni untuk adu dominasi di sektor tengah.
Lini Serang: PSIM Cari Gol Pertama, Arema Punya Dalberto yang On Fire
Sektor depan PSIM akan kembali diisi oleh duet Nermin Haljeta dan Deri Corfe. Keduanya memang belum menyumbang gol, tapi kontribusi mereka cukup terasa dalam membangun serangan saat menghadapi Persebaya. Dukungan suporter di Bantul bisa jadi pemicu bagi keduanya untuk pecah telur.
Arema FC jelas punya senjata pamungkas bernama Dalberto. Striker Brasil itu tampil menggila di laga pembuka dengan mencetak hattrick ke gawang PSBS Biak. Ketajamannya jelas jadi ancaman serius bagi lini belakang PSIM.
Kesimpulan
Laga PSIM vs Arema FC bukan sekadar duel tim papan tradisional, melainkan juga ajang unjuk gigi bagi para pemain asing yang jadi pembeda. PSIM mengandalkan kekompakan kolektif, sementara Arema memiliki senjata mematikan di lini depan lewat Dalberto. Pertarungan panas pun dipastikan tersaji sore ini di Bantul.
