Berita Bola Terupdate

Statistik dan Rekor Terbaru di Dunia Sepak Bola

Kepingan Taktik Ruben Amorim Mulai Terpasang: Manchester United Siap Melaju!

Kepingan Taktik Ruben Amorim Mulai Terpasang: Manchester United Siap Melaju!
0 0
Read Time:3 Minute, 13 Second

Ruben Amorim datang ke Manchester United membawa reputasi sebagai pelatih dengan prinsip yang tegas dan filosofi permainan yang solid. Sejak di Sporting, ia dikenal konsisten menerapkan pendekatan taktik yang jelas.

Namun, perjalanan awalnya di Old Trafford tidak berjalan mulus. Musim lalu, ia mengambil alih kursi pelatih setelah 11 pertandingan Premier League, tetapi performa tim justru merosot hingga finis di peringkat 15—hasil terburuk dalam sejarah klub. Adaptasi para pemain terhadap metode barunya berjalan lambat dan penuh rintangan.

Kini kondisinya berbeda. Amorim memiliki keuntungan penuh satu pramusim untuk menyiapkan tim dan tambahan kekuatan baru di lini depan seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko. Harapan pun membesar bahwa musim ini akan membawa kebangkitan nyata.

Tantangan utamanya adalah mengubah United menjadi tim dengan struktur permainan rapi, konsisten, dan terkendali, namun tetap menjaga kreativitas serta ketajaman serangan. Sepanjang musim, perjalanan taktik Amorim akan menjadi sorotan utama.


Filosofi Permainan di Era Amorim

Amorim tetap setia pada skema 3-4-2-1 yang mengandalkan tiga bek tengah, dua wing-back, sepasang gelandang pivot, serta dua gelandang serang yang menopang striker tunggal. Di musim lalu, ia tercatat sebagai salah satu manajer Premier League yang paling jarang mengubah formasi di tengah laga.

Bagi Amorim, kestabilan sistem adalah fondasi agar pola bermain tertanam secara alami pada pemain. Fokusnya adalah menguasai tempo permainan, bukan sekadar mengandalkan serangan balik cepat seperti era pelatih sebelumnya.

Data menunjukkan adanya perkembangan positif. United kini lebih sabar dalam membangun serangan dan menjadi salah satu tim terbaik di Eropa dalam memanfaatkan area tengah untuk sirkulasi bola. Bahkan, hanya Manchester City yang memiliki tempo serangan langsung lebih lambat. Pendekatan ini juga berdampak pada pertahanan, di mana jumlah kebobolan hanya berkurang empat gol, namun angka expected goals against turun drastis dari 70,1 menjadi 55,1.


Peran Penting Bek Tengah dalam Struktur Permainan

Formasi tiga bek memang memperkuat pertahanan, tetapi terkadang mengurangi kelancaran progresi bola. Musim lalu, sepertiga distribusi bola United berasal dari bek tengah—banyak di antaranya berupa umpan aman ke belakang atau ke samping.

Amorim membutuhkan bek tengah yang mampu membantu fase pembangunan serangan. Sayangnya, dua pemain yang memiliki kemampuan tersebut, Leny Yoro dan Lisandro Martínez, sempat cedera sehingga kontribusinya minim. Padahal, keduanya termasuk lima bek terbaik Premier League dalam hal mengirim umpan yang memecah lini lawan.

Kini, Yoro terlihat bugar di pramusim dan Martínez tengah berusaha pulih dari cedera ACL. Kehadiran mereka sangat krusial, karena dapat membantu mengatasi kekurangan jumlah pemain di lini tengah saat transisi membangun serangan.

Meski begitu, formasi ini menyisakan kerentanan. Dua gelandang pivot kerap kewalahan menutup ruang, terutama ketika wing-back naik tinggi. Area tengah di dekat garis tengah menjadi titik yang sering dieksploitasi lawan.


Dilema Lini Tengah dan Pilihan Alternatif

Kelemahan itu terlihat jelas ketika United kalah 0-1 dari Tottenham. Bruno Fernandes dan Casemiro bermain sebagai pivot, namun keduanya kesulitan mengawal area tengah. Fernandes cenderung maju, sementara Casemiro yang berusia 33 tahun tidak lagi secepat dulu dalam menjangkau area luas.

Amorim memiliki opsi lain seperti Manuel Ugarte yang agresif merebut bola namun kurang dalam distribusi jarak jauh, dan Kobbie Mainoo yang memiliki insting menyerang seperti Fernandes. Menemukan keseimbangan di lini tengah akan menjadi kunci, karena titik lemah ini bisa menggagalkan keseluruhan rencana permainan.


Amunisi Baru di Lini Serang

Meski sektor pertahanan masih menyisakan PR, lini serang United mendapatkan suntikan kekuatan signifikan. Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha diprediksi akan selaras dengan sistem 3-4-2-1 milik Amorim.

Dalam skema ini, dua gelandang serang bebas bergerak di celah pertahanan lawan, memanfaatkan ruang yang diciptakan oleh pergerakan wing-back. Mbeumo dan Cunha sama-sama piawai membawa bola dan mencari celah.

Kehadiran Benjamin Sesko menambah dimensi berbeda. Striker asal Slovenia itu unggul duel udara, mampu menjadi target man, sekaligus lihai melakukan take-on. Dibanding Rasmus Højlund, Sesko memberi variasi yang lebih beragam dalam skema penyerangan. Jika ketiga pemain ini menemukan chemistry, United berpotensi menjadi tim yang jauh lebih mematikan di sepertiga akhir lapangan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %