Harry Maguire menegaskan kesetiaannya kepada Manchester United. Bek tengah senior ini disebut ingin mengakhiri seluruh perjalanan karier sepak bolanya di Old Trafford.
Keputusannya ini menunjukkan bahwa Maguire tak tertarik untuk hengkang ke klub lain. Ia ingin tetap berada di MU hingga hari terakhirnya sebagai pemain profesional.
Direkrut dengan Status Bek Termahal
Pada 2019, Manchester United mendatangkan Maguire dari Leicester City. Saat itu, ia memecahkan rekor sebagai bek termahal asal Inggris.
Namun, perjalanannya di MU tidak selalu mulus. Kadang ia tampil sangat solid, namun tak jarang pula menerima kritik karena performa yang tidak konsisten.
Menolak Banyak Tawaran
Menurut laporan The Daily Mail, Maguire belakangan ini menolak beberapa tawaran dari klub lain.
Beberapa tawaran yang datang antara lain:
- Klub-klub Premier League
- Tim besar dari Eropa
- Klub asal Arab Saudi dengan tawaran gaji besar
Meski jumlah tawaran cukup banyak dan menggiurkan, Maguire tetap memilih bertahan di Manchester United.
Ingin Akhiri Karier di Old Trafford
Alasan Maguire cukup sederhana. Ia merasa nyaman bersama MU dan ingin menutup kariernya di sana.
Bahkan, kabarnya ia siap memperpanjang kontraknya dalam waktu dekat. Tujuannya? Agar bisa pensiun sebagai pemain Manchester United.
Kembali Jadi Pilar di Era Ruben Amorim
Musim lalu menjadi titik balik bagi karier Maguire. Di bawah asuhan pelatih baru Ruben Amorim, performa Maguire mengalami peningkatan signifikan.
Ia kembali mendapat kepercayaan sebagai starter dan tampil konsisten sepanjang musim. Karena itu, banyak yang memprediksi ia akan terus menjadi pilihan utama di musim 2025/2026.
Loyalitas yang Patut Dicontoh
Di tengah dunia sepak bola modern yang sering diwarnai perpindahan pemain demi uang atau gelar cepat, Maguire justru memilih bertahan.
Meskipun sempat kehilangan tempat utama, ia tidak menyerah. Ia ingin membuktikan bahwa loyalitas dan komitmen masih punya tempat dalam sepak bola masa kini.
Kesimpulan
Harry Maguire telah menunjukkan sikap profesional dan loyalitas yang luar biasa. Ia menolak tawaran besar dari luar demi satu tujuan: menyelesaikan kariernya bersama Manchester United.
Jika niat ini benar-benar terwujud, ia bisa menjadi simbol kesetiaan di era sepak bola yang semakin jarang mengenal kata “setia”.