Berita Bola Terupdate

Statistik dan Rekor Terbaru di Dunia Sepak Bola

Jangan Samakan dengan Messi, Bakat Lamine Yamal Punya Karakter Sendiri

Jangan Samakan dengan Messi, Bakat Lamine Yamal Punya Karakter Sendiri
0 0
Read Time:4 Minute, 9 Second

Performa brilian Lamine Yamal bersama Barcelona musim 2024/2025 kembali menjadi sorotan dunia sepak bola. Di usianya yang baru 17 tahun, pemain jebolan akademi La Masia ini tampil memukau dan mampu mencuri perhatian para pecinta sepak bola global.

Salah satu yang tak ragu memberikan pujian adalah Presiden Barcelona, Joan Laporta. Ia bahkan menyebut Yamal sebagai talenta langka yang sudah layak disebut pemain terbaik di posisinya.

Pujian itu datang setelah Yamal tampil mempesona dan mencetak dua gol dalam laga uji coba melawan Seoul, bagian dari rangkaian tur pramusim Barca. Aksi tersebut memperpanjang daftar kontribusi impresif yang ia berikan bagi tim, termasuk saat mengantar Barcelona menyapu bersih gelar domestik musim lalu.

Namun, satu hal yang terus menjadi perbincangan adalah perbandingan antara Yamal dan legenda klub, Lionel Messi. Terlebih, sejak ia mengenakan nomor punggung 10 yang dulu identik dengan sang maestro.

Joan Laporta pun menegaskan, meski banyak kesamaan yang bisa terlihat di lapangan, Yamal dan Messi adalah dua sosok berbeda yang punya jalan karier masing-masing.


Bukan Sekadar Wonderkid

Di usia yang sangat muda, Lamine Yamal sudah mencatatkan prestasi yang luar biasa. Musim lalu, ia sukses menorehkan 13 gol dan 18 assist di semua kompetisi. Tak hanya itu, kontribusinya membawa Barcelona meraih tiga gelar domestik sekaligus: La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de España.

Melihat pencapaian ini, wajar jika Laporta menaruh ekspektasi tinggi padanya. Dalam wawancaranya dengan CNN, Laporta menyatakan:

“Lamine Yamal adalah Lamine Yamal. Messi adalah Messi. Keduanya luar biasa, tetapi berbeda. Messi telah menulis sejarah, dan Yamal sedang menulis kisahnya sendiri.”

Pernyataan ini menunjukkan bahwa meski Yamal belum mencapai level yang diraih Messi, ia punya potensi untuk membangun legenda versinya sendiri.


Mewarisi Nomor 10: Tekanan atau Kehormatan?

Nomor 10 di Barcelona bukan sekadar angka. Ini adalah simbol warisan besar. Dari Ronaldinho hingga Messi, nomor ini melekat pada pemain-pemain ikonik klub.

Kini, Yamal lah yang memakainya.

Tekanan yang datang dengan nomor ini tentu tidak ringan. Tapi Yamal sejauh ini menunjukkan bahwa ia mampu menghadapinya. Dalam berbagai wawancara, ia kerap menekankan bahwa ia hanya ingin fokus bermain, belajar, dan menikmati setiap pertandingan.

Joan Laporta juga angkat bicara tentang ini:

“Yang terpenting bagi Yamal adalah merasa nyaman di lapangan. Tekanan akan selalu ada, tapi dia punya keunikan dan karakternya sendiri. Dia bukan Messi, dia adalah Yamal.”


Sikap Profesional di Balik Talenta

Keberhasilan seorang pemain muda tak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga mental dan kedisiplinan. Dalam hal ini, Yamal dianggap sebagai sosok profesional meski usianya masih belia.

Laporta menyebut bahwa Yamal adalah pemain muda yang tahu bagaimana menjaga kebugaran, memahami arahan pelatih, dan tetap rendah hati. Ia bahkan menyebut kebahagiaan di luar lapangan sebagai salah satu faktor penting yang membantu pemain muda berkembang.

“Dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia berlatih keras, disiplin, dan tetap bahagia. Kebahagiaan itu penting agar ia bisa terus mencintai sepak bola.”

Etos kerja dan kedewasaan inilah yang diyakini akan membuat Yamal bertahan lama di level tertinggi.


Menjadi Bintang di Tur Asia

Penampilan dua gol melawan Seoul hanyalah awal. Barcelona masih memiliki satu laga lagi dalam tur Korea Selatan, yakni melawan Daegu FC. Laga ini akan digelar pada Senin, 4 Agustus 2025, dan Yamal diharapkan kembali tampil dominan.

Tur Asia ini juga menjadi ajang persiapan jelang musim baru. Pelatih baru dan kombinasi pemain senior serta muda memberikan tantangan dan peluang bagi Yamal untuk terus berkembang.

Barcelona tampak yakin bahwa Yamal akan menjadi pusat permainan mereka di masa depan. Dan untuk sekarang, semua mata akan tertuju padanya setiap kali ia menginjak lapangan.


Membangun Karier, Bukan Memburu Bayang-Bayang

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan publik adalah membandingkan pemain muda dengan para legenda. Lionel Messi adalah satu dari sedikit pemain yang tak tergantikan, dan Yamal pun mengakui hal tersebut.

Namun bukan berarti dia ingin menjadi ‘Messi baru’. Sebaliknya, dia ingin menapaki jalur uniknya sendiri.

Dengan kemampuan individu yang kuat, kreativitas, dan visi bermain yang tajam, Yamal telah membuktikan bahwa ia bisa menciptakan pengaruh besar di lapangan tanpa harus menjadi salinan siapa pun.


Harapan Tinggi, Tapi Harus Sabar

Meski banyak pujian datang dari dalam dan luar klub, penting bagi publik dan manajemen Barcelona untuk tetap sabar. Perkembangan pemain muda tidak selalu linier, dan tekanan berlebihan justru bisa menjadi bumerang.

Joan Laporta tampak sadar akan hal ini. Ia ingin memberikan ruang tumbuh bagi Yamal, dengan menjaga keseimbangan antara ekspektasi dan perlindungan terhadap pemain muda.

“Lamine adalah aset berharga. Kita harus membiarkannya berkembang dengan alami, tanpa membebaninya dengan perbandingan yang tidak perlu.”


Kesimpulan: Era Baru, Legenda Baru

Lamine Yamal sedang berada di jalur untuk menjadi bintang besar, bukan hanya bagi Barcelona, tetapi juga dunia sepak bola secara keseluruhan. Meski perbandingan dengan Messi tak bisa dihindari, publik harus ingat bahwa setiap pemain punya jalannya masing-masing.

Dengan sikap profesional, talenta luar biasa, dan dukungan penuh dari klub, masa depan Yamal tampak sangat cerah.

Nomor punggung 10 di punggungnya bukan beban, tapi simbol bahwa ia dipercaya untuk menjadi pemimpin baru. Dan jika ia terus melangkah seperti sekarang, bukan tidak mungkin suatu hari nanti nama Yamal akan berdiri sejajar—atau bahkan melampaui—para legenda Barcelona terdahulu.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %