Striker Barcelona, Robert Lewandowski, memberikan pesan berharga untuk rekan setimnya, Lamine Yamal, yang saat ini menjadi salah satu sorotan utama publik. Nasihat ini disampaikan menyusul ramainya pemberitaan mengenai kehidupan pribadi pemain muda berusia 18 tahun tersebut.
Yamal mencuri perhatian berkat performa gemilang di lapangan, namun kehidupannya di luar stadion juga sering jadi bahan pembicaraan, termasuk pesta ulang tahunnya yang sempat memicu kritik.
Lewandowski mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara karier profesional dan kehidupan pribadi. Menurutnya, semakin tinggi sorotan media, semakin besar pula tantangan yang akan dihadapi Yamal, baik secara mental maupun emosional.
Hidup Seimbang adalah Kunci
Bagi Lewandowski, usia muda adalah waktu yang tepat untuk belajar sekaligus menikmati hidup. Ia menekankan, Yamal harus tetap santai tanpa kehilangan fokus pada kariernya.
“Lamine masih sangat muda, dia punya banyak waktu untuk belajar. Dia harus menikmati hidup, baik di lapangan maupun di luar lapangan,” ujar Lewandowski kepada ESPN. “Akan ada masa-masa sulit, terutama dalam menghadapi hal-hal di sekitarnya. Tapi di usia sekarang, dia masih bisa menikmatinya. Di masa depan, mungkin tidak akan sama. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan.”
Lewandowski juga menilai Yamal sebagai pribadi yang baik dan autentik. “Orang-orang sering tidak paham, kami para pemain juga ingin menunjukkan siapa diri kami. Lamine hanya menjadi dirinya sendiri. Tentu akan ada banyak pembicaraan dan spekulasi, itu normal.”
Tekanan Media & Pentingnya Mental Kuat
Mantan penyerang Bayern Munich itu juga menyoroti kerasnya tekanan media sosial, di mana opini publik bisa berubah dalam semalam.
“Dia bekerja keras, tapi di luar sepak bola, emosinya diuji. Satu hari kamu bisa dielu-elukan, keesokan harinya kamu dikritik. Itu tekanan besar bagi tubuh dan pikiran. Suatu saat, dia harus menemukan cara terbaik untuk menghadapinya,” kata Lewandowski.
Yamal Tak Bisa Disamakan dengan Siapa pun
Lewandowski menolak membandingkan Yamal dengan pemain muda lainnya, termasuk Franco Mastantuono dari Real Madrid. Ia menegaskan setiap pemain punya jalur perkembangan sendiri.
“Kamu tidak bisa membandingkan pemain muda, apalagi di usia seperti ini. Tipe pemain seperti Lamine jarang ada, mungkin hanya muncul sekali dalam sepuluh tahun. Sama halnya dulu dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi—dua pemain unik yang tidak akan tergantikan,” jelas Lewandowski.
Dengan wejangan tersebut, Lewandowski berharap Yamal dapat terus berkembang tanpa terbebani ekspektasi berlebihan, sekaligus menikmati proses yang dijalaninya sebagai salah satu talenta terbesar di dunia sepak bola saat ini.