Menjelang musim kompetisi yang baru, Barcelona kembali tampil percaya diri setelah mendatangkan sejumlah pemain kunci, termasuk Marcus Rashford. Eks presiden klub, Joan Gaspart, turut memberikan pandangannya terkait kebijakan transfer klub, proyek renovasi Camp Nou, dan pentingnya bersikap jujur kepada para pendukung.
Dalam wawancara eksklusif dengan media lokal El 10 del Barca, Gaspart mengekspresikan keyakinannya terhadap tim yang kini ditangani oleh Hansi Flick. Ia menilai langkah merekrut Rashford merupakan keputusan yang lebih tepat ketimbang Nico Williams. Di sisi lain, Gaspart juga mengkritisi janji-janji manajemen terkait kembalinya Barcelona ke Camp Nou yang dinilainya terlalu terburu-buru.
Rashford Dinilai Pilihan yang Lebih Cerdas
Gagalnya Barcelona memboyong Nico Williams ke Camp Nou sempat menuai reaksi dari berbagai pihak. Namun, Joan Gaspart justru menganggap Marcus Rashford sebagai pilihan yang lebih tepat. “Menurut saya, Rashford memiliki kualitas yang lebih menonjol dibanding Nico. Jadi, tidak masalah jika kami gagal merekrutnya,” ungkap Gaspart.
Ia juga menanggapi kritikan yang datang dari Athletic Bilbao terkait proses negosiasi Nico. “Saya bingung kenapa Bilbao begitu kesal. Dahulu, saya berhasil memboyong pemain seperti Zubizarreta dari sana dan tetap punya hubungan baik dengan klubnya,” tambahnya.
Gaspart meminta semua pihak mengalihkan fokus pada musim baru dan pemain-pemain yang kini sudah resmi menjadi bagian dari tim.
Optimisme Disertai Kesadaran Akan Kenyataan
Gaspart mengapresiasi kualitas tim yang kini dimiliki Barcelona. Ia menilai, secara komposisi, tim ini sangat kompetitif dan bisa bersaing di berbagai ajang. Kehadiran pemain muda seperti Joan Garcia juga menjadi tambahan positif, khususnya di sektor penjaga gawang.
“Barca saat ini punya semangat tinggi, mereka memulai musim dengan determinasi seperti saat mereka mengakhirinya,” jelasnya. Namun, ia juga mengingatkan agar penggemar tidak terlalu berharap berlebihan. “Musim lalu sudah cukup baik. Kalau bisa ditambah dengan trofi Liga Champions, itu luar biasa. Tapi kita harus tetap berpijak di tanah,” tambahnya.
Proyek Camp Nou: Antara Harapan dan Realita
Salah satu topik penting yang disorot Gaspart adalah progres pembangunan ulang Camp Nou. Ia menyoroti kurangnya informasi transparan dari pihak manajemen klub. Penundaan penyelesaian stadion, menurutnya, membawa dampak finansial yang tidak kecil.
“Kita semua ingin kembali bermain di rumah sendiri, tapi faktanya ada banyak rintangan administratif dan teknis. Bermain di Montjuic jelas berdampak, terutama karena jumlah pemegang tiket musiman berkurang drastis – dari 60.000 menjadi hanya 15.000,” jelas Gaspart.
Ia menyebut kendala seperti izin dari pemerintah kota dan prosedur keselamatan sebagai alasan utama tertundanya kepindahan kembali ke Camp Nou.
Jangan Sering Janji Tanpa Kepastian
Gaspart menekankan pentingnya kejujuran dalam komunikasi publik oleh petinggi klub. Menurutnya, memberikan janji tanpa dasar yang kuat hanya akan merusak kepercayaan publik. “Kepulangan ke Camp Nou bukan hanya soal kemauan klub. Ada banyak hal teknis yang di luar kendali kita,” ujarnya.
Ia menyarankan agar presiden Barcelona menyampaikan kondisi sebenarnya kepada para fans. “Lebih baik jujur mengatakan kita akan kembali ketika semuanya sudah siap. Ini bukan keputusan yang bisa dibuat sepihak,” tegasnya.
Bagi Gaspart, menjaga integritas klub dalam menyampaikan informasi jauh lebih penting ketimbang sekadar menyenangkan telinga pendukung dengan janji-janji yang belum tentu bisa ditepati.